Tuesday, May 5, 2009

Manajemen

MANAJEMEN SISTEM EVALUASI PENDIDIKAN BAB. I


Pendahuluan

E
valuasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik,maka dari itu Jadi secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Fungsi Evaluasi Pendidikan . Sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :

1) Membuat kebijaksanaan dan keputusan.
2) Menilai hasil yang dicapai para pelajar.
3) Menilai kurikulum.
4) Memberi kepercayaan kepada sekolah.
5) Memonitor dana yang telah diberikan .
6) Memperbaiki materi dan program pendidikan

Hasil evaluasi yang didapat sampai sekarang tentang dunia pendidikan Nasional kita cukup memperihatinkan, tidak hanya dalam segi kualitas tapi juga kegagalan dalam membentuk karakter building generasi muda bangsa
Pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak, dimana tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. membentuk SDM yang berkualitas. Namun sayang kebijakan pendidikan yang ada sampai sekarang masih jauh dari harapan, karena kebijakan pendidikan seperti kata pakar pendidikan dari Universitas Nasional Jakarta yaitu HAR Tilaar kebijakan pendidikan di Indonesia sesuai dengan pameo ganti menteri ganti kebijakan.
Mengingat terlalu luasnya cakupan dalam evaluasi pendidikan maka penulis akan membatasi hanya pada evaluasi hasil belajar siswa dikarenakan masalah ini sangat sesuai dengan tugas penulis sebagai guru.







MANAJEMEN SISTEM EVALUASI PENDIDIKAN Bab. II



ANALISIS KESENJANGAN DALAM
EVALUASI PENDIDIKAN
A. Keadaan Ideal

Seperti yang telah dikemukakan oleh Dr. Muchtar Buchori tujuan dan fungsi evaluasi adalah :
1. untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah ia mengalami pendidikan selama jangka waktu tertentu
2. untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan pendidik selam jangka waktu tertentu tadi.
Maka untuk memperoleh hasil evaluasi yang sebaik-baiknya, para evaluator dalam hal ini para guru dituntut untuk memiliki hal hal sebagai berikut :
1. Mampu melaksanakan, persyaratan pertama yang harus dipenuhi oleh evaluator adalah bahwa mereka harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang didukung oleh teori dan keterampilan praktik.
2. Cermat, dapat melihat celah-celah dan detail dari program serta bagian program yang akan dievaluasi.
3. Objektif, tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, atau juga keinginan/tekanan dari pihak lain agar dapat mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya, selanjutnya dapat mengambil kesimpulan sebagaimana diatur oleh ketentuan yang harus diikuti.
4. Sabar dan tekun, agar di dalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa-gesa.
5. Hati-hati dan bertanggung jawab, yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh pertimbangan, namun apabila masih ada kekeliruan yang diperbuat, berani menanggung resiko atas segala kesalahannya.
B. Keadaan Nyata

Setiap jenis atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan, selalu mengadakan evaluasi. Artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan, selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.
Demikian pula dalam satu kali proses pembelajaran, guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi pelajaran yang diajarkan sudah tepat. Semua pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.
Dengan menelaah pencapaian tujuan pengajaran, guru dapat mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik dan memuaskan atau sebaliknya. Jadi jelaslah bahwa guru hendaknya mampu dan terampil melaksanakan evaluasi, karena dengan evaluasi guru dapat mengetahui prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan proses belajar.
Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik (feed back) terhadap proses belajar mengajar. Umpan balik ini akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya. Dengan demikian proses belajar mengajar akan terus dapat ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Tetapi kebanyakan guru merasa enggan melaksanakan evaluasi di akhir pelajaran, karena keterbatasan waktu, dan juga mungkin belum mengetahui teknik-teknik evaluasi yang baik Mereka beranggapan lebih baik menjelaskan semua materi pelajaran sampai tuntas untuk satu kali pertemuan, dan pada pertemuan berikutnya di awal pelajaran siswa diberi tugas atau soal-soal yang berhubungan dengan materi tersebut. Contoh lain ada juga guru yang berpendapat, bahwa penilaian tidak mutlak dengan tes tertulis. bisa juga dengan tes lisan atau tanya jawab. Kegiatan dirasakan lebih praktis bagi guru, karena guru tidak usah bersusah payah mengoreksi hasil evaluasi anak.
Cara mana yang akan digunakan oleh guru untuk evaluasi tidak usah dipermasalahkan, yang jelas setiap guru yang paham dengan tujuan dan manfaat dari evaluasi atau penialaian tersebut.
Karena ada juga guru yang tidak menghiraukan tentang kegiatan ini, yang penting ia masuk kelas, mengajar, mau ia laksanakan evaluasi di akhir pelajaran atau tidak itu urusannya. Yang jelas pada akhir semester ia telah mencapai target kurikulum.
Akhir-akhir ini kalau kita teliti di lapangan, banyak guru yang mengalami kegagalan dalam melaksanakan evaluasi. Hal ini tentu ada faktor penyebabnya dan apakah cara untuk mengatasinya. Untuk itu kalau kita analisis maka akan kita temukan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam melaksanakan evaluasi belajar seperti yang digambarkan dalam analisis SWOT berikut ini.



PELUANG/OPPORTUNITY
1. Peningkatan prestasi sekolah
2. Kepercayaan publik yang besar terhadap sekolah
3. Bantuan dana yang melimpah
ANCAMAN/THREAT
1. Akuntabilitas sekolah rendah
2. Sulit mengadakan kerjasama dengan pihak lain
3. Bantuan dana semakin kurang

KEKUATAN/STRENGTH
1. Banyak guru lulusan S.1
2. Jumlah siswa yang banyak
3. Sarana/media belajar memadai


STRATEGI SO
1. Para guru meningkatkan kemampuan evaluasi.
2. Optimalisasi sarana/media evalusasi.
3. Meningkatkan hasil belajar agar dana bantuan bisa masuk lebih banyak

STRATEGI ST
1. Memotivasi para guru untuk selalu meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Memanfaatkan jumlah siswa untuk mengadakan kerjasama dengan pihak lain.
3.
KELEMAHAN/WEAKNESS
1. Kurang menguasai teknik evaluasi yang benar
2. Dukungan orang tua siswa kurang memadai
3. Dana kurang mencukupi

STRATEGI WO
1. Mengadakan pelatihan mengenai teknik-teknik evaluasi
2. Mengoptimalkan kerjasama dengan orang tua siswa dan pihak lain
3. Meminta bantuan pemerintah untuk memberi dana lebih besar
STRATEGI WT
1. Semua guru mengikuti pelatihan
2. Mengoptimalkan keterlibatan orang tua siswa dalam mendukung prestasi belajar siswa.
3. Mengadakan kerjasama dengan pihak lain yang dapat member bantuan dana

No comments:

Post a Comment